|
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Menghitung Pernapasan
|
|
Praktikum minggu ke : III (Tiga)
Matakuliah : IDK 1 (satu)
Program studi : S1 Ilmu Keperawatan
|
|
Persiapan alat :
1.
Buku catatan
2.
Alat tulis; pulpen
3.
Jam tangan
|
|
Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan :
1.
Perkenalkan diri anda pada
klien, termasuk nama dan jabatan atau peran, dan jelaskan apa yang akan anda
lakukan
2.
Pastikan identitas klien
3.
Jelaskan prosedur dan
alasannya dilakukan tindakan tersebut dalam istilah yang dapat dipahami
klien.
4.
Khusus menghitung pernapasan,
dilakukan bersama dengan pengukuran tanda vital lain dan tidak disampaikan
bahwa perawat akan menghitung pernapasan tetapi akan memeriksa tanda vital.
(menghindari pasien mengatur napasnya).
5.
Siapkan peralatan
6.
Cuci tangan sebelum setiap
kontak klien baru
7.
Yakinkan bahwa klien nyaman
dan bahwa anda memiliki ruangan yang cukup untuk melaksanakan tugas
8.
Yakinkan bahwa anda memiliki
cukup cahaya untuk melaksanakan tugas
9.
Berikan privasi untuk klien,
atau posisikan dan tutup klien sesuai kebutuhan.
|
|
Prosedur :
1.
Yakinkan bahwa dada klien
dapat dilihat
2.
Tempatkan lengan klien dalam
posisi rileks melintangi abdomen atau dada bawah atau tempatkan tangan anda
langsung di atas abdomen klien
3.
Observasi siklus pernapasan
komplet (satu inspirasi dan satu ekspirasi)
4.
Bila satu siklus
terobservasi, lihat pada detik jam tangan dan mulai menghitung frekuensi
pernapasan; bila detik mencapai satu angka penetapan, hitung “satu” untuk
mulai siklus penuh yang pertama.
5.
Untuk orang dewasa, hitung
jumlah pernapasan dalam 30 detik dan kalikan dengan 2, untuk bayi atau anak,
hitung pernapasan selama satu menit penuh.
6.
Bila pernapasan orang dewasa
memiliki irama tidak teratur atau lambat atau cepat yang tidak normal, hitung
satu menit penuh.
7.
Ketika menghitung, catat apakah
kedalaman pernapasan dangkal, normal, atau dalam dan irama tidak teratur atau
mengandung pola yang berubah.
8.
Selama prosedur, tingkatkan
keterlibatan dan kenyamanan klien
9.
Kaji toleransi klien selama
prosedur
|
|
Setelah prosedur :
1.
Ucapkan terima kasih atas
kerjasama klien
2.
Segera laporkan adanya temuan
abnormal
3.
Bersihkan dan kembalikan
peralatan yang digunakan pada tempatnya.
4.
Dokumentasikan hasil prosedur
dan toleransi klien pada format yang tepat.
5.
Periksa kembali klien bila
perlu (waktunya akan bervariasi bergantung pada prosedur).
|
|
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Latihan Pernapasan
|
|
Praktikum minggu ke : III (Tiga)
Matakuliah : IDK 1 (satu)
Program studi : S1 Ilmu Keperawatan
|
|
Persiapan alat :
1.
Buku catatan
2.
Alat tulis; pulpen
3.
Lembar informed consent
|
|
Tujuan :
1.
Mencegah terjadinya kolaps
alveolar / alveoli kempes (pernapasan pursed-lip)
2.
Meningkatkan efisiensi
pernapasan dengan mengurangi udara yang terperangkap dan mengurangi kerja
pernapasan (pernapasan diafragma).
|
|
|
|
Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan :
1.
Pastikan program dokter dan
apakah lembar persetujuan diperlukan
2.
Perkenalkan diri anda pada
klien, termasuk nama dan jabatan atau peran, dan jelaskan apa yang akan anda
lakukan
3.
Pastikan identitas klien
4.
Jelaskan prosedur dan
alasannya dilakukan tindakan tersebut dalam istilah yang dapat dipahami
klien.
5.
Kaji klien untuk menetapkan
bahwa intervensi masih tepat.
6.
Siapkan peralatan
7.
Cuci tangan sebelum setiap
kontak klien baru
8.
Sesuaikan tempat tidur atau
kursi pada tinggi yang tepat (sesuai untuk prosedur)
9.
Yakinkan bahwa klien nyaman
dan bahwa anda memiliki ruangan yang cukup untuk melaksanakan tugas
10.
Yakinkan bahwa anda memiliki
cukup cahaya untuk melaksanakan tugas.
11.
Bila klien ada di tempat
tidur, turunkan pagar tempat tidur pada sisi paling dekat anda (sesuai untuk
prosedur).
12.
Berikan privasi untuk klien,
atau posisikan dan tutup klien sesuai kebutuhan.
|
|
Prosedur :
Pernapasan pursed-lip
Pengertian : Inspirasi dalam dan
ekspirasi yang lama melalui bibir yang membentuk huruf O untuk mencegah
kolaps pada alveolar.
1.
Atur posisi pasien dalam
posisi fowler (duduk)
2.
Instruksikan mengambil napas
dalam dan kemudian mengeluarkannya dengan perlahan-lahan melalui bibir yang
membentuk huruf O.
3.
Ajarkan bahwa klien perlu mengontrol
fase ekshalasi lebih lama dari fase inhalasi.
4.
Sempurnakan prosedur ini
dengan pasien menghitung waktu inhalasi dan secara bertahap menghitung waktu
ekshalasi.
5.
Selama prosedur, tingkatkan
keterlibatan dan kenyamanan klien
6.
Kaji toleransi klien selama
prosedur
Pernapasan diafragmatik
Pengertian : Pernapasan dengan
menggunakan pengembangan diafragma selama insprirasi terkontrol.
1.
Latihan ini mula-mula
diajarkan dalam posisi telentang, dan kemudian dipraktikkan saat klien duduk
dan berdiri.
2.
Atur posisi pasien dalam
posisi terlentang.
3.
Minta pasien untuk
merelaksasikan otot-otot interkosta dan otot bantu pernapasan saat melakukan
inspirasi dalam.
4.
Anjurkan pasien untuk
berkonsentrasi mengembangkan diafragma selama melakukan inspirasi terkontrol.
5.
Ajarkan klien untuk
menempatkan satu tangan datar di bawah payudara di atas pinggang dan tangan
yang lain 2 atau 3 cm di bawah tangan yang pertama.
6.
Minta klien untuk menghirup
udara sementara tangan bawah bergerak ke arah luar selama inspirasi.
7.
Observasi klien untuk melihat
adanya gerakan ke arah dalam seiring penurunan diafragma pada ekshalasi.
8.
Latihan ini seringkali
digunakan disertai dengan pelaksanaan teknik pernapasan pursed-lip.
9.
Selama prosedur, tingkatkan
keterlibatan dan kenyamanan klien
10.
Kaji toleransi klien selama
prosedur
|
|
Setelah prosedur :
1.
Ucapkan terima kasih atas
kerjasama klien
2.
Atur kembali posisi pasien
dalam posisi yang senyaman mungkin.
3.
Kembalikan tempat tidur pada
posisi tepat (bila diubah)
4.
Segera laporkan adanya temuan
abnormal
5.
Bersihkan dan kembalikan
peralatan yang digunakan pada tempatnya.
6.
Dokumentasikan hasil prosedur
dan toleransi klien pada format yang tepat.
7.
Periksa kembali klien bila
perlu (waktunya akan bervariasi bergantung pada prosedur).
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar